Selasa, 21 April 2015

GANTENG INI SUNGGUH MENYIKSAKU

Oleh: Agustian Tatogo
Ilustrasi
Ganteng ini sungguh menyiksaku. Itulah sepenggal kalimat yang ada di motor bagian depan milik temanku. Entah mengapa, tulisan tersebut terpampang di depan motor tepatnya di atas lampu utama motor. Tetapi yang jelas, tulisan ini mengandung dua arti.
Pertama: tulisan ini memberi gambaran tentang perlakuan “para ganteng” di negeri ini. “Aku sangat terpukul dengan kelakuan pemimpin. Aku semakin hari semakin hilang dalam kekayaan tanahku. Janji yang kau pernah utarakan, kini kau ingkar. Setelah kamu jadi “ganteng” di negeri ini, kau tidak pernah memperhatikanku lagi. Aku selalu menunggu janjimu tetapi kau tidak pedulikan suaraku lagi. Aku tidak punya apa- apa lagi untuk menghidupi diriku sendiri, keluargaku anak- anakku. Kapan kau akan tepati janjimu. Sakit hatiku padamu semakin menjadi- jadi. Kapan lagi…kapan lagi kau akan mengobati hatiku yang terluka itu. Apakah aku harus hidup di dunia seperti ini terus?” Demikian pemaparan singkat dari ungkapan hati seorang ibu di daerah Maguwoharjo yang tiap harinya berjualan makanan di warungnya. Anak pertamanya tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi karena tidak ada biaya.

Kedua: kalimat ini juga menggambarkan tentang perlakuan para pemimpin “para ganteng” di negeri kita tercinta ini. Seorang presiden memberikan sebuah pemahaman kepada para ganteng di ibu kota, “Untuk apa tahan- tahan dia, lepaskan saja toh, gitu saja repot”. Apa untungnya bagi negeri ini jika ditahan- tahan. Kau untung bukan karena kesejahteraan rakyatku tetapi karena kekayaan di tanahku. Ini adalah pergulatan batin bagi sebagian besar orang di negeri ini yang tertindas oleh perlakuan para pemimpin di negeri ini.

-----------Salam AMDG--------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar