Senin, 29 Februari 2016

Pantai Taman Gizi menjadi Saksi Sidang Akademik Alam

Oleh: Agustian Tatogo

Pada hari Sabtu, 20 Februari 2016 pukul 15.00 WIT, siswa Asrama Putra Taruna Karsa didampingi Pembina melaksanakan Sidang Akademik alam di Pantai Taman Gizi Nabire.
Dalam perjalanan menuju Pantai Taman Gizi, para siswa harus mengamati segala sesuatu yang ada di sekelilingnya bahkan Pembina memberi tugas kepada siswa tersebut untuk menghitung jumlah kendaraan, menghitung warna cat trotoar sepanjang jalan merdeka, bahkan menghitung jumlah langkah setiap kali kita berjalan.
Para siswa dilatih hal- hal tersebut agar mereka peka terhadap hal- hal kecil yang terdapat di lingkungan. Meskipun dirasa kecil, namun pengamatan tersebut akan berdampak pada perubahan pola piker anak, baik secara lisan maupun tulisan. Setelah melakukan pengamatan tersebut, mereka diharuskan membuat refleksi berupa laporan. Disusunnya refleksi agar siswa dilatih kemampuannya lisan dan tulisan.
Setibanya di Pantai MAF, kami menuju ke arah Pantai Taman Gizi. Saat itu, air laut pasang (naik) sehingga kami tidak bisa melompat untuk menyeberangi Kali Oyehe. Akhinya, kami bersepaka untuk sungai meskipun kedalam air sungai tersebut setingi leher. Menjadi pengalaman unik sebab setelah menyeberang, langsung mandi- mandi di Pantai.
Kami pun melangkah ke tempat tujuan untuk melaksanakan Sidang Akademik alam. Waktu menunjukkan pukul 16.18 WIT. Para siswa diberi kesempatan selama lima menit untuk mempersiapkan diri sebelum menampilkan hasil persiapannya.
Jenis tampilan yang akan ditampilkan di Sidang Akademik alam sudah dipersiapkan dari asrama yakni untuk kelas X, jenis tampilannya adalah puisi. Sementara, kelas XI adalah pidato dan kelas XII adalah drama teatrikal. Para siswa yang mengikuti Sidang Akademik diwajibkan untuk menampilkan hasil dari persiapannya selama tiga minggu tersebut.
Kegiatan Sidang Akademik alam menjadi menarik karena semua bisa berperan dalam tampilan- tampilan tersebut. Ini adalah kita berlatih, maka sebagai Pembina tidak melihat atau menilai dari suara para penampil, tidak dinilai dari isi tampilan ataupun dari ekspresi dari para penampil. Tetapi yang diutamakan dalam Sidang Akademik alam di Pantai Taman Gizi adalah keberanian untuk menyampaikan pendapat, berani tampil, berani melawan suara ombak di pantai.
Kegiatan Sidang Akademik alam pun berakhir pada pukul 17.45 WIT dan kami kembali ke asrama dengan berjalan kaki.