Kamis, 30 Agustus 2012

PEMAHAMAN BERDASARKAN FILM

-->
1.      IN TO THE WILD

      Di Amerika hiduplah sekeluarga orang kaya. Mereka mempunyai seorang putra bernama Christoper. Ketika umur Chris beranjak dewasa, dia ingin hidup mandiri, dia ingin berpisah dengan kedua orang tuanya dan memilih hidup di hutan liar. Chris dihantar temannya ke hutan liar. Pada saat itu, di Amerika sedang musim dingin, pegunungan dan hutan di Amerika ditutupi salju.
      Chris menuju ke arah gunung, menyeberang sungai yang ditutupi salju. Setelah menyeberang sungai tersebut, Chris menemukan sebuah mobil tua. Dia tinggal di mobil itu beberapa hari. Kehidupannya selama mengembara di hutan, dia bersatu dengan alam. Ketika keluar dari hutan itu, dia bertemu dengan orang- orang di sekitarnya, orang- orang itu pun bertindak baik terhadapnya. Mereka mengajak Chris tinggal bersama mereka, namun dia menolak penawaran mereka dan tetap hidup mengembara di hutan.
      Suatu saat, Chris kembali melanjutkan studi di kota. Selama studi di kota, ia tinggal bersama kedua orang tuanya. Pada saat wisuda, Chris mendapat  penghargaan dari universitas tersebut. Chris adalah salah satu  dari tiga orang penerima penghargaan di universitas tersebut.
      Setelah menyelesaikan studinya, Chris ingin melanjutkan kehidupan mengembara di hutan tadi. Tanpa diketahui kedua orang tuanya dan pacarnya, dia kembali hidup mengembara di hutan liar. Dia tinggal di mobil yang telah dijadikan rumah penginapan tadi. Hidupnya sangat menyatu dengan alam di sekitarnya. Setiap hari, dia keluar  dan menampakkan diri untuk mencari wawasan baru sampai dia membantu  temannya yang memanen gandum di ladang menggunakan bajak.
      Suatu saat, Chris juga bertemu dengan seorang mantan militer. Istri dan anak satu- satunya meninggal karena ditabrak para pemabuk. Peristiwa itu terjadi ketika bapak tersebut pergi ke luar negeri. Bapak itu menahan Chris untuk tinggal bersamanya, tetapi Chris tidak bersedia tinggal di situ dan tidak ingin  menjadi anak angkatnya, namun dia kembali ke hutan tempat dia tinggal. Setiap hari dia tinggal di hutan tersebut.
      Suatu saat, makanan dan hewan di sekitarnya kahabisan, sehingga dia ingin mencari makan di seberang sungai. Namun, Chris tidak bisa menyeberang karena air di sungai tersebut sangat deras. Akhirnya dia kembali ke mobil tua tersebut. Karena Chris sangat lapar, maka ia memakan tumbuh- tumbuhan yang ada di sekitarnya. Chris baru menyadari ketika dia membaca tulisan- tulisan  di buku, ternyata tumbuhan yang ia makan itu beracun. Penyakit yang dialami Chris tersebut hanya bisa disembuhkan dengan obat tertentu atau makan makanan cukup banyak.
      Semakin hari sakitnya pun  semakin meningkat. Dia pasrah dengan nasib yang dia dapatkan. Akhirnya dia menyerahkan diri dan meninggal dunia di mobil tua itu. Dua minggu setelah Chris meninggal, para pemburu hewan menemukan mayatnya di mobil tua tersebut. Itulah resiko kita mengembara, berkelana, serta berpetualang ke tempat yang baru, asing bagi kita.


Oleh: Agustian Tatogo (disusun berdasarkan cerita di Film “IN TO THE WILD”)

2.      APOCALYPTO

      Di suatu tempat, sebelum peradaban budaya lain belum masuk, hiduplah suatu  kelompok masyakat, mereka hidup berkelompok (A). Di suatu tempat di sekitar daerah tersebut juga terdapat satu kelompok penduduk (B). Penduduk A adalah tuan atas hutan di sekitarnya, sedangkan penduduk B selalu mencari tempat yang cocok untuk mereka hidup karena tempat yang mereka hidupi sebelumnya selalu memiliki masalah.
      Penduduk A dikenal dengan masyarakat pemburu hewan di hutan, sedang penduduk B dikenal juga pemburu ikan. Di suatu tempat ada suatu kelompok penduduk (C). penduduk C ini menyembah kepada para dewa sedangkan penduduk A dan B menyembah pada roh nenek moyang mereka. Penduduk C  dikenal dengan pemburu manusia.
      Pada suatu  malam, Cakar Macan (seorang dari penduduk A) bermimpi buruk. Besok paginya, pemburu manusia dari penduduk C berburu manusia ke tempat masyarakat C dan masyarakat B berada. Rumah masyarakat A dan B dibakar, penduduk A dan penduduk B dibunuh oleh para pemburu manusia. Saat itu, Cakar Macan menyembunyikan istri yang sedang hamil bersama anaknya Kura-kura Jalan di lobang batu.
      Sebagian penduduk dari penduduk A dan B diikat untuk dibawa ke tempat penduduk C berada. Tujuannya, pemimpin masyarakat C menumpahkan darah orang- orang dari penduduk A dan B tersebut kepada  dewa mereka. Setibanya di daerah C, para wanita dilepaskan di situ untuk dijadikan budak bagi pemerintahan daerah tersebut. Sedang para pria dibawa kepada pemimpin negeri mereka untuk dibunuh.
      Setibanya orang- orang dari daerah A dan B di hadapan para pemimpin daerah C, dua orang dari kalangan A dan B dibunuh, jantungnya dilepas. Pemimpin C menyerahkan darah kedua orang tersebut kepada dewa mereka. Sekarang giliran si Cakar Macan. Saat sebelum ia dibunuh, situasi di daerah tersebut berubah tiba- tiba, siang menjadi gelap kemudian terlihatlah gerhana matahari. Hal ini menandakan bahwa dewa mereka telah menerima persembahan dari penduduk C. Maka, Cakar Macan dibebaskan dari pembunuhan itu.
      Kelompok Cakar Macan yang masih hidup dibawa ke tempat pembantaian untuk membunuh menggunakan  panah. Anak kesayangan pemimpin pemburu C ini dibunuh oleh Cakar Macan. Pemimpin tersebut bengkit amarah dan mengejar Cakar Macan yang telah lolos dari pembantaian itu. Pemimpin C membawa serta delapan anak buahnya. Cakar macan terus berlari meskipun tubuhnya terkena panah.
      Ia naik di sebuah pohon. Rombongan pemburu C melewatinya namun mereka tidak melihat dia. Di atas pohon itu terdapat seekor anak macan, kemudian ia melihat ke arah bawah, ternyata ada induk macan. Ia lari karena takut. Macan induk itu pun mengejar si Cakar Macan. Cakar Macan menghampiri rombongan C, dan rombongan C pun mengejar si Cakar Macan. Suatu saat, macan tersebut menggigit dan mencabik- cabik tubuh salah seorang dari rombongan C. Akhirnya tertinggal tujuh orang beserta pemimpinnya.
      Malam pun telah berlalu, Cakar Macan terus berlari. Pada suatu tempat, ia memberi suatu tanda dan menaruh seekor ular. Rombongan C pun tiba ditempat yang telah ditandakan oleh Cakar Macan tadi. Salah seorang dari rombongan C digigit ular sehingga ia sekarat dan mati. Sekarang tertinggal enam orang beserta pemimpin C.
      Pada siang harinya,  cakar Macan tiba di sungai besar. Sungai tersebut mempunyai pancuran yang sangat tinggi. Sungai itu adalah perbatasan antara hutan penduduk A dan penduduk C. Cakar Macan melihat bahwa rombongan C terus mengejar, maka ia melompat dari atas itu ke bawah. Namun, ia tetap lolos dari batu- batu besar yang ada di sungai itu.
      Rombongan C pun tiba di atas pancuran itu, dua orang dari kalangan C mati di sungai itu karena terantuk batu. Sekarang tinggallah empat orang beserta pemimpinnya. Cakar Macan telah tiba di hutannya, maka ia tahu bagaimana strategi berburu hewan di hutan. Ia selalu bangkit dari lumpur di dalam hutan.
      Cakar Macan terus berlari meninggalkan mereka. Di suatu tempat dia menangkap seekor katak. Racunnya dioleskan di kayu yang berduri. Dia membunuh seorang dari rombongan C. Saat itu juga Cakar Macan membunuh seorang dari mereka, sehingga tinggallah dua orang beserta pemimpinnya. Tiba- tiba roh nenek moyang si Cakar Macan menurunkan hujan, maka ia semakin berani menghadapi musuhnya.
      Pemimpin C beserta kedua anak buahnya yang masih tersisa terus mengejar si Cakar Macan. Pada suatu tempat, Cakar Macan menampakkan diri dihadapan pemimpin C. Cakar Macan dipanah olehnya, panahnya menusuk di dada bagian kiri. Namun, bagi si Cakar Macan, hal ini kecil sehingga di melepaskan panah tersebut. Pemimpin C pun meletakkan busur, kemudian ia menghadapi Cakar Macan menggunakan pisau . Ketika pemimpin C berlari menghampiri si Cakar Macan, ternyata dia terjerat. Jerat yang dulu dipakai kelompok si Cakar Macan untuk membunuh babi hutan, kini jerat itu dipakai si cakar Macan untuk membunuh manusia yaitu pemimpin C.
      Si Cakar Macan terus berlari meskipun tubuhnya sakit parah. Sampailah dia di tepi pantai. Ia melihat kapal- kapal asing yang sedang bersandar di tepi pantai itu. Kedua orang yang dari kalangan C itu pun tiba di pantai tersebut. Mereka melihat sesuatu yang baru bagi mereka. Ketiga orang itu tidak menyerang satu sama lain, namun mereka heran dengan kapal- kapal asing tersebut.
      Kedua orang itu maju menghampiri orang- orang baru, sedang Cakar Macan kembali ke hutan mendapatkan istrinya yang sudah melahirkan beserta anak mereka, Kura- kura Jalan. Keluarga si Cakar Macan itu pun kembali ke hutan dan mencari kehidupan baru.
      Kapal- kapal asing itu adalah orang- orang luar yang datang ke tempat itu membawa injil. Peradaban baru, budaya baru masuk ketika orang- orang dari luar datang dan memberitakan injil pada saat itu juga.


Oleh: Agustian Tatogo (disusun berdasarkan cerita di Film “APOCALYPTO”)


3.      EVAN ALMIGHTY

      Di New York AS hiduplah satu sekeluarga. Ayahnya bernama Evan Baxter, istrinya  bernama Jordan, serta ketiga anak putranya: Dylan,Joan,Ryan. Evan bekerja di studio berita TV dan penyiaran Radio. Dia ingin mencalonkan diri menjadi anggota Kongres Bufallo di New York. Kampanye yang dia lakukan bersama istrinya pun berhasil. Evan mendapat tempat kerja yang lebih besar tanggungjawabya dari sebelumnya. Kartor kerjanya ialah di Gedung Putih, New York, AS. Atas kemenangan dalam kampanye itu, Evan mendapat mobil mewah dan rumah mewah, namun rumah mewah itu letaknya cukup jauh dari Gedung Putih. Evan memberikan kejutan bagi istrinya serta ketiga putranya. Mereka tinggal di rumah mewah itu.
      Ryan tertarik denga anjingnya yang ada di sekitar rumah itu. Ayahnya mengatakan anjing itu kedisan, bauh, dll., namun, Ryan ingin memelihara sehingga dibuatkan kandang di samping rumahnya. Pada malam harinya, Evan berterima kasih kepada Tuhan atas tugas yang baru yaitu menjadi anggota Kongres Bufallo, rumah baru dan juga mobil baru. Besok paginya Evan bersama istrinya bangun pada pukul 6.14 padahal Evan menyetel wekker itu pada pukul 7.00 pagi.
      Ketika barangkat ke temapt kerja yang baru, di depan pintunya Evan menemukan sebuah kotak besar dari kayu. Kotak itu berisi alat bangunan yang terbuat dari kayu. Kiriman itu adalah dari Tuhan. Ia berangkat ke kantor barunya, yakni Gedung Putih. Di sana, dia bertemu dengan Rita dan Marthy, rekan- rekan kerja baru di Gedung Putih itu.
      Besok paginya, di rumahnya juga bunyi wekker pada jam 6.14. berita di TV pun disiarkan kitab Kej.6:14. Evan membaca di Kitab Suci “Buatlah bagimu bahtera dari kayu”. Tuhan mengirimkan setumpuk kayu untuk Evan. Ia bertemu dengan Tuhan di tumpukan kayu. Tuhan menyuruh Evan membangun sebuah bahtera.
      Evan berangkat ke kantornya. Di dalam perjalanan, ia bertemu dengan Tuhan beberapa kali. Setibanya di kantornya, rekan- rekan kerjanya: Rita, Marthy dan Eugene pun memberikan surat-surat yang bernomor 6.14. Di meja kerjanya diletakan pula sebuah tulisan “Kej.6:14”. Dalam rapat kongres pun Evan bertemu dengan Tuhan. Ia jatuh pingsan. Setelah pulang ke rumahnya, Evan mencari materi tentang nabi Nuh dan bahteranya di internet, lalu ia mempelajari.
      Besok paginya, Evan berangkat kekantornya. Dalam penjalanan ke kantornya, dia bertemu dengan hewan berpasang- pasangan. Hewan- hewan itu terus mengikutinya sampai di kantornya. Dia pulang ke rumah. Setibanya di rumah dia melihat serombongan hewan yang sedang mengerumuni dia. Evan bertemu lagi dengan Tuhan, Tuhan memberitahunya, “Kamu membangun bahtera, kamu yang memulainnya, Aku yang akan mengisinya”.
      Hari berikutnya, Tuhan menumbuhkan jenggot dan jenggot itu tidak bisa hilang, makin bertabah hari makin bertambah panjang pula jenggotnya. Mereka mulai membangun dari awal. Suatu saat, istri dan anaknya pergi meninggalkan Evan karena mereka menganggap Evan itu stress, gila. Mereka pergi ke Kanada. Pada malam harinya mereka makan di restoran. Di sana, Tuhan menampakkan diri kepada Jordan, istrinya. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke New York rumah mereka. Mereka membantu Evan menyelesaikan bangunan bahteranya, juga dibantu oleh hewan- hewan.
      Kepala kongres Gedung Putih, Tn.Long itu mengunjungi bahtera yang sudah terbangun. Long memberitahukan kepada Evan bahwa bahteranya akan diruntuhkan karena tempat membangun bahtera itu telah dibeli Long untuh mengelolah ke perusahaan swasta. Hari itu adalah tanggal 22 September, tengah hari. Tuhan menurunkan hujan baginya. Hujannya sebentar saja kemudian berhenti. Masyarakat yang berkumpul di sekitar kapal itu makin tidak pencaya tehadap Evan beserta keluarganya. Evan menyuruh masyarakat itu naik ke dalam bahtera itu karena sebentar lagi banjir akan datang.
      Tiba- tiba bendungan danau Long jebol. Masyarakat di sekitarnya naik ke bahtera itu untuk menyelamatkan diri. Banjir pun datang melanda semua penduduk, rumah serta segala- galanya. Bahtera itu terus mengikuti arus banjir tersebut, namun tidak ada satu pun dari mereka yang terluka, karena Tuhan menolong mereka. Akhirnya bahtera itu tiba di Gedung Putih dengan selamat.
      Evan bertemu dengan rombongan Tn.Long. evan menceritakan apa saja yang terjadi pada mereka. Tn.Long mengira bahwa danau Long itu sengaja dijebolkan Evan, namun sebagai tanda bahwa bukan Evan yang menjebolkan bendungan Long maka salah satu hewan melampiaskan kotorannya pada Tn.Long. Akhinya mereka paham bahwa bukan Evan yang menjebolkan. Bahtera itu pun parkir di depan Gedung Putih dan hewan- hewan dikembalikan pada habitatnya.
      Setelah semuanya itu terjadi, Tuhan mengembalikan wajah dan kehidupan Evan seperti semula. Evan bertemu dengan Tuhan. Tuhan berkata kepadanya, “Kamu telah mengubah dunia”, namun Evan tidak yakin dengan perkataan Tuhan. Lalu Tuhan bertanya lagi dan Evan menjawab: “Mengubah dunia adalah ketika kita melakukan hal kecil dengan tulus”.  


Oleh: Agustian Tatogo (disusun berdasarkan cerita di Film EVAN ALMIGHTY”)



4.      AN INCONVENIENT TRUTH

      Tn.Al Gore adalah mantan kandidat presiden tahun 1990-an. Kampanye presiden dimenangkan presiden W.Bush. Setelah kekalahan dari kampanye kandidat itu, Tn.Al Gore ingin mengubah dunia dengan memberi orasi, ceramah kepada semua orang tentang situasi dan kondisi yang terjadi di dunia ini.
      Pada awalnya, Tn.Al Gore mengunjungi tempat- tenpat cukup banyak menghasilkan CO2 serta polusi udara, efek rumah kaca, sehingga mengakibatkan pemanasan global “Global Warming”. Sejak saat itulah Tn.Al Gore terinspira untuk menyeruhkan bagaimana menyikapi dunia yang semakin hari semakin memanas akibat ulah manusia itu.
      Dia mengumpulkan data- data tentang kondisi di dunia ini dari berbagai sumber: dari internet, pandangan- pandangan para tokoh, dsb. Setelah mengumpulakn, dia memberi ceramah mulai dari daerahnya, serta kotanya di New York, AS. Kemudian, karyanya itu banyak kalangan dari berbagai Negara yang tertarik dan mendukung. Tn.Al Gore juga ditugaskan keluar negeri. Dia mengelilingi seluruh dunia untuk memberi orasi, ceramah tentang kondisi di bumi yang sedang terjadi.
      Dia mengunjung Cina untuk melihat situsi di sana dan memberi ceramah tentang masalah yang terjadi di bumi ini yakni pemanasan global. Lalu, ke beberapa Negara di barat, Eropa, dan juga negara- negara di Timur- Tengah. Apa yang Tn.Al.Gore lakukan ketika mengunjungi dan memberi ceramahnya di berbagai Negara?
      Langkah awal yang Tn.Al Gore lakukan adalah memberi semangat kepada para hadirin yang mendengarkan ceramahnya. Untuk masuk ke pembahasan mengenai kondisi di bumi, Tn.Al Gore memulai dengan penjelasan tentang bagaimana terjadinya bumi; perpecahan- perpecahan bumi menjadi beberapa bagian; menjelaskan juga letak geografis di bumi ini. Ia juga mejelaskan lapisan-  lapisan kulit bumi yang mulai berubah akibat polusi udara, gas CO2  yang dikeluarkan oleh pabrik atau sisa asap pembakaran, efek rumah kaca, dll.
      Akibat semua ulah manusia di bumi ini, maka es di mana- mana menjadi cair. Banyak tempat yang dulunya ditutupi es seperti pengunungan Himalaya, pegunungan Alpen di Italia, Peru, dsb, sekarang banyak es yang sudah mencair. Akibat es di berbagai tempat mencair sehingga air laut pun meningkat bahkan sampai sebagian besar pulau di bumi ini akan tenggelam dalam air laut.
      Setelah menjelaskan semuanya, Tn.Al Gore juga menyakinkan para hadirin dan juga para pendengar di manapun mereka berada. Ia sangat peduli dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi di bumi ini maka dia berhak untuk memberikan pengetahuan tentang pemanasan global.


Oleh: Agustian Tatogo (disusun berdasarkan cerita di Film “AN INCONVENIENT TRUTH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar