v Masyarakat
Papua memiliki beragam ciri seperti perbedaan
ras, adat – istiadat, suku, bangsa, bahasa, etnis dan lain- lain.
v Pulau
Papua (bagian NKRI) memiliki tujuh wilayah besar. Dari ketujuh wilayah di Papua
itu mempunyai 263 bahasa serta 248 etnis. Pendataan ini belum akurat, mungkin
masih ada bahasa yang belum dikategorikan ke dalam penelitian ini. Mungkin saja
satu suku menggunakan lebih dari satu bahasa (dialek). Hal ini dapat kita
lihat, contoh seperti Suku Mee (Suku Ekari) : meskipun masih satu suku yakni
Suku Mee, namun di sana telihat dialektikanya berbeda dan juga sebagian bahasa
beda. Contoh:
No
|
Paniai
|
Tigi
|
Kamuu
|
Mapia
|
Arti
|
1
|
Titi
|
Tuwo
|
Dabe
|
Dabe
|
Becek/lumpur
|
2
|
Ita
|
Ita
|
Naya
|
Nasa
|
Jalan (kb)
|
3
|
Kapa
|
Kapa
|
Ebaa
|
Ebaa
|
Dekat
|
4
|
Dugi
|
Nota
|
Nota
|
Nuta
|
Petatas/ubi
|
5
|
Bodiya
|
Bodiya
|
Utu
|
Utu
|
Api
|
6
|
Benai
|
Gane
|
Gane
|
Gane
|
Tangan
|
Dari
contoh tabel di atas terlihat bahwa hanya satu suku saja memiliki dialek yang
sangat berbeda dan juga memiliki sebagian kata- kata yang berbeda, apalagi beda
suku.
v Setiap
orang Papua memiliki tanda pengenal. Dalam hal ini, orang Papua memilki “Marga”. Bagi orang Papua, marga menjadi
sangat penting. Hal ini berhubungan dengan kekeluargaan, kekerabatan. Hal
kekeluargaan pada zaman sebelum budaya luar masuk ke Tanah Papua berbeda dengan
hal kekeluargaan setelah budaya luar masuk di Tanah Papua.
o
Pada zaman sebelum budaya masuk ke Tanah
Papua khususnya ke daerah- daerah, marga menjadi sangat menentukan kehidupan
kekeluargaan dalam suatu komunitas kecil. Dalam hal ini dapat dilihat dari
seorang kepala suku. Kepala suku memiliki istri lebih dari satu. Setiap istri
menpunyai marga yang berbeda- beda. Tugas kepala suku atau kepala keluarga itu
adalah sebagai kepala rumah tangga sekian banyak istri, anak- anak serta
kerabat atau saudara dari pihak keluarga yang tinggal bersamanya.
o
Pada zaman sekarang ini (setelah budaya
luar masuk ke Papua), hubungan kekeluargaan ini memiliki dua fungsi: 1) untuk
menjaga keharonisan, hidup damai, tentram, dsb. 2) berkaitan dengan jabatan
pemerintahan (ada juga jabatan non-pemerintahan). Contoh: bila seseorang
mendapat suatu jabatan dipemerintahan sebagai kepala, maka sebagian besar
jajarannya, anggotanya (yang “penting”) akan diambil dari keluarga, atau
kerabatnya sendiri, tidak mempertimbangkan dari kemampuan dan kualitas
pengetahuan seseorang.
v Pulau
Papua terletak di bagian timur
Indonesia. Pulau Papua adalah pulau terbesar di Indonesia. Ada orang
mengatakan, pulau Papua itu tiga kali lebih besar dari Pulau Jawa, bayangkan!!
v Dilihat
dari bagian- bagiannya, Papua (negara bagian NKRI) dibagi menjadi tiga bagian
besar: 1) Papua bagian timur meliputi daerah Jayapura, Pegunungan Bintang
sampai ke Merauke; 2) Papua bagian tengah meliputi wilayah Biak, Serui, Nabire, daerah Wisellmeren Raya sampai ke pantai
selatan; dan 3) Papua bagian barat meliputi Manokwari, Sorong, Fak-Fak serta
pulau- pulau kecil yang terletak di bagian barat Pulau Papua.
v Dilihat
dari kehidupannya, Pulau Papua meiliki tiga wilayah/daerah: daerah pantai,
daerah sedang (antara), daerah pedalaman. Ketiga daerah tersebut memiliki
iklim, cara hidup yang berbeda. Flora dan fauna pun berbeda, hal demikian bahwa
pulau Papua sering dikatakan unik.
v Dari
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di beberapa daerah seperti
Kab.Sarmi, Kab.Merauke, Kab.Puncak Jaya, Kab.Nabire memilki kebiasaan-
kebiasaan tersendari yang unik. Dari penelitian itu dapat dikatakan bahwa
setiap daerah memiliki kebiasaan- kebiasaan tersendiri. Oleh sebab itu, kita
tidak dapat mengatakan bahwa orang papua memiliki kebiasaan yang sama. Demikian
pun cara berinteraksi dengan orang luar, ada daerah tertentu yang langsung bisa
menerima budaya atau orang luar tetapi ada daerah lain yang tidak lansung
bahkan tidak bisa menerima orang atau budaya luar. Dalam satu kabupaten
memiliki lebih dari tiga suku. Bahasa satu dengan yang lain tidak mengerti
satu dengan yang lain.
v Pertumbuhan
anak usia 1-5 tahun ini sangat menentukan pola berpikir anak setelah usia 5
tahun. Banyak orang tua di papua khususnya di pedalaman yang kurang
memperhatikan identitas atau hak anak, artinya kurang melatih, orang tua kurang
mendampingi baik dalam pendidikan, kesejahteraan kehidupan keluarga. Pada usia
1-5 tahun ini komunitas mereka hanya keputar keluarga, mereka mulai belajar merangkak,
lompat, berjalan lari, mampu berkata- kata, berbicara, menjawab pertanyaan yang
diberikan orang tua atau orang sekitarnya. Pada masa ini anak lenih percaya
sama orang tuanya karena sudah terbiasa dengan bapak, ibu, atau kakak-
kakaknya.
v Dalam
bidang pendidikan, anak dalam belajar di sekolah ada yang kurang mampu
menyesuaikan belajarnya karena orang tua di rumah tidak melatih mereka, kurang
memberi pengetahuan atau dorongan kepada anak- anak sehingga anak menjadi
kurang terlatih, kurang terampil dalam memecahkan suatu masakah di sekolah.
Bila tingkat kualitas pendidikan di pedalaman disesuaikan dengan kualitas
pendidikan di kota, bisa dikatakan bahwa pendidikan lebih maju di sekolah-
sekolah yang berada di kota. Hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas
penunjang pendidikan di pedalaman. Selai itu, kurangnya tenaga guru ( orang
yang mendukung atau mendorong para siswa) di pedalaman.
Oleh: Agustian Tatogo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar