Kamis, 30 Agustus 2012

LAPORAN “MENGENAL MASYARAKAT PAPUA”

-->
v  Masyarakat Papua memiliki beragam ciri seperti perbedaan  ras, adat – istiadat, suku, bangsa, bahasa, etnis dan lain- lain.
v  Pulau Papua (bagian NKRI) memiliki tujuh wilayah besar. Dari ketujuh wilayah di Papua itu mempunyai 263 bahasa serta 248 etnis. Pendataan ini belum akurat, mungkin masih ada bahasa yang belum dikategorikan ke dalam penelitian ini. Mungkin saja satu suku menggunakan lebih dari satu bahasa (dialek). Hal ini dapat kita lihat, contoh seperti Suku Mee (Suku Ekari) : meskipun masih satu suku yakni Suku Mee, namun di sana telihat dialektikanya berbeda dan juga sebagian bahasa beda. Contoh:
No
Paniai
Tigi
Kamuu
Mapia
Arti
1
Titi
Tuwo
Dabe
Dabe
Becek/lumpur
2
Ita
Ita
Naya
Nasa
Jalan (kb)
3
Kapa
Kapa
Ebaa
Ebaa
Dekat
4
Dugi
Nota
Nota
Nuta
Petatas/ubi
5
Bodiya
Bodiya
Utu
Utu
Api
6
Benai
Gane
Gane
Gane
Tangan

Dari contoh tabel di atas terlihat bahwa hanya satu suku saja memiliki dialek yang sangat berbeda dan juga memiliki sebagian kata- kata yang berbeda, apalagi beda suku.
v  Setiap orang Papua memiliki tanda pengenal. Dalam hal ini, orang Papua memilki “Marga”. Bagi orang Papua, marga menjadi sangat penting. Hal ini berhubungan dengan kekeluargaan, kekerabatan. Hal kekeluargaan pada zaman sebelum budaya luar masuk ke Tanah Papua berbeda dengan hal kekeluargaan setelah budaya luar masuk di Tanah Papua.
o   Pada zaman sebelum budaya masuk ke Tanah Papua khususnya ke daerah- daerah, marga menjadi sangat menentukan kehidupan kekeluargaan dalam suatu komunitas kecil. Dalam hal ini dapat dilihat dari seorang kepala suku. Kepala suku memiliki istri lebih dari satu. Setiap istri menpunyai marga yang berbeda- beda. Tugas kepala suku atau kepala keluarga itu adalah sebagai kepala rumah tangga sekian banyak istri, anak- anak serta kerabat atau saudara dari pihak keluarga yang tinggal bersamanya.
o   Pada zaman sekarang ini (setelah budaya luar masuk ke Papua), hubungan kekeluargaan ini memiliki dua fungsi: 1) untuk menjaga keharonisan, hidup damai, tentram, dsb. 2) berkaitan dengan jabatan pemerintahan (ada juga jabatan non-pemerintahan). Contoh: bila seseorang mendapat suatu jabatan dipemerintahan sebagai kepala, maka sebagian besar jajarannya, anggotanya (yang “penting”) akan diambil dari keluarga, atau kerabatnya sendiri, tidak mempertimbangkan dari kemampuan dan kualitas pengetahuan seseorang.
v  Pulau Papua terletak di bagian  timur Indonesia. Pulau Papua adalah pulau terbesar di Indonesia. Ada orang mengatakan, pulau Papua itu tiga kali lebih besar dari Pulau Jawa, bayangkan!!
v  Dilihat dari bagian- bagiannya, Papua (negara bagian NKRI) dibagi menjadi tiga bagian besar: 1) Papua bagian timur meliputi daerah Jayapura, Pegunungan Bintang sampai ke Merauke; 2) Papua bagian tengah meliputi wilayah Biak, Serui, Nabire,  daerah Wisellmeren Raya sampai ke pantai selatan; dan 3) Papua bagian barat meliputi Manokwari, Sorong, Fak-Fak serta pulau- pulau kecil yang terletak di bagian barat Pulau Papua.
v  Dilihat dari kehidupannya, Pulau Papua meiliki tiga wilayah/daerah: daerah pantai, daerah sedang (antara), daerah pedalaman. Ketiga daerah tersebut memiliki iklim, cara hidup yang berbeda. Flora dan fauna pun berbeda, hal demikian bahwa pulau Papua sering dikatakan unik.
v  Dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di beberapa daerah seperti Kab.Sarmi, Kab.Merauke, Kab.Puncak Jaya, Kab.Nabire memilki kebiasaan- kebiasaan tersendari yang unik. Dari penelitian itu dapat dikatakan bahwa setiap daerah memiliki kebiasaan- kebiasaan tersendiri. Oleh sebab itu, kita tidak dapat mengatakan bahwa orang papua memiliki kebiasaan yang sama. Demikian pun cara berinteraksi dengan orang luar, ada daerah tertentu yang langsung bisa menerima budaya atau orang luar tetapi ada daerah lain yang tidak lansung bahkan tidak bisa menerima orang atau budaya luar. Dalam satu kabupaten memiliki lebih dari tiga suku. Bahasa satu dengan yang lain tidak mengerti satu  dengan yang lain.
v  Pertumbuhan anak usia 1-5 tahun ini sangat menentukan pola berpikir anak setelah usia 5 tahun. Banyak orang tua di papua khususnya di pedalaman yang kurang memperhatikan identitas atau hak anak, artinya kurang melatih, orang tua kurang mendampingi baik dalam pendidikan, kesejahteraan kehidupan keluarga. Pada usia 1-5 tahun ini komunitas mereka hanya keputar keluarga, mereka mulai belajar merangkak, lompat, berjalan lari, mampu berkata- kata, berbicara, menjawab pertanyaan yang diberikan orang tua atau orang sekitarnya. Pada masa ini anak lenih percaya sama orang tuanya karena sudah terbiasa dengan bapak, ibu, atau kakak- kakaknya.

v  Dalam bidang pendidikan, anak dalam belajar di sekolah ada yang kurang mampu menyesuaikan belajarnya karena orang tua di rumah tidak melatih mereka, kurang memberi pengetahuan atau dorongan kepada anak- anak sehingga anak menjadi kurang terlatih, kurang terampil dalam memecahkan suatu masakah di sekolah. Bila tingkat kualitas pendidikan di pedalaman disesuaikan dengan kualitas pendidikan di kota, bisa dikatakan bahwa pendidikan lebih maju di sekolah- sekolah yang berada di kota. Hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas penunjang pendidikan di pedalaman. Selai itu, kurangnya tenaga guru ( orang yang mendukung atau mendorong para siswa) di pedalaman.

  Oleh: Agustian Tatogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar