Senin, 15 Oktober 2012

Makalah Ilmiah




Makalah Ilmiah

“Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Briket”


Oleh:
Agustian Tatogo
(2946)



SMA YPPK Adhi Luhur Kolese Le Cocq d’Armandville

Nabire Papua

2010




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa karena berkat pertolongan dan rahmat bimbingan-Nya yang telah limpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah ilmiah dengan judul “Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Briket” ini.

Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyusun makalah ilmiah ini dengan baik. Baik yang membantu kami secara lansung maupun tidak lansung, treutama kepada:
1.      Pastor Albertus Mardi Santosa, SJ. selaku Kepala SMA YPPK Adhi Luhur.
2.      Yeremias Degey, S.Pd.selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia sekaligus sebagai penguji.
3.      Albertus Leonardo Lantang, S.Pd. dan Fransiska Yuni Dhamayanti, S.Si selaku pembimbing.
4.      Dewan Guru yang telah mendidik kami selama ini.
5.      Para siswa SMA YPPK Adhi Luhur telah membantu saya dalam peyelesaian makalah ilmiah.

Kami juga tidak lupa minta maaf  kepada seluruh  pembaca makalah ilmiah ini, jika ada kasalahan dalam penulisan tanda-tanda baca, isi, dan lain-lain yang tidak berkenan di hati Anda semua.

Dengan makalah ilmiah ini, diharapkan kepada para pembaca agar mengetahui apa itu briket. Dengan mengetahui briket maka, Anda khususnya masyarakat Papua agar dapat menggunakan / memanfaatkan serbuk gergaji kayu sebagai bahan alternatif lain pengganti kayu bakar atau bahan baker (BBM) lainnya dengan sebaik – baiknya.

                                                                                                      Nabire, Juli 2009

                                                                                                      Penulis


                                                

LEMBAR PENGESAHAN



Disahkan oleh
                                                          SMA YPPK Adhi Luhur
Pada tanggal,…………………2009 / 2010






Mengetahui,


                                                         
       Penguji I                                                       Penguji II




   ( ………………………….)                               ( …………………………….)                                                                                                                   





                  Kepala Sekolah,                                               Guru pendamping,



(Rm. Albertus Mardi Santosa, SJ.)                ( Bpk. A. Leonardo Lantang, S. Pd.)


 

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………….
Lembar Pengesahan……………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………....
1.      Latar belakang………………………………………………………………..
2.      Rumusan Masalah…………………………………………………………….
3.      Tujuan………………………………………………………………………..
4.      Manfaat……………………………………………………………………….

BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………………....
A.    Briket………………………………………………………………………….
1.      Definisi Briket…………………………………………………………….
2.      Bentuk – bentuk Briket……………………………………………………
3.      Jenis –jenis Briket………………………………………………………...
4.      DampakNegatif…………………………………………………………...

B.     SerbukGergaji Kayu…………………………………………………………..
1.      PengertianSerbuk Gergaji Kayu…………………………………………..
2.      KomponenKimia Sebuk Gergaji Kayu…………………………………....

BAB IIIMETODE PENELITIAN………………………………………………...
1.Alat dan Bahan………………………………………………………………….
2.Pembuatan briket………………………………………………………………..
3.Pembahasan……………………………………………………………………

BABIV. PENUTUP……………………………………………………………….
1.      Kesimpulan……………………………………………………………………
2.      Saran…………………………………………………………………………
3.DaftarPustaka…………………………………………………………………..






BAB I. PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita seringkali menemukan atau memegang yang namanya kayu. Kayu sebagai sumber bahan bakar alternatif dapat dipilih karena mudah didapat dan sederhana penggunaannya dibandingkan dengan bahan bakar lainnya seperti BBM (Minyak Tanah,dll.). BBM susah didapat oleh masyarakat jelata.

.Kita sering menemukan banyak potongan-potongan kayu terutama sisa-sisa gergaji (serbuk gergaji). Serbuk kayu itu kita bisa manfaatkan dan olahnya supaya tidak terbuang. Kita memanfaatkan serbuk gergaji kayu menjadi Briket (bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar atau bahan bakar lainnya).

2.Rumusan Masalah
  • Apa itu serbuk gergaji kayu?
  • Langkah-langkah apa saja yang perlu kita ambil untuk memanfaatkan serbuk kayu menjadi briket ?

3.Tujuan
Beberapa tujuan yang saya ambil dalam penelitian pemanfaatan serbuk gergaji kayu menjadi briket antara lain:
  • Agar masyarakat Papua khususnya di Pedalaman Paniai mengetahui apa itu briket.
  • Agar masyarakat Papua mengerti bagaimana cara memanfaatkan serbuk kayu atau sampah organik lainnya menjadi Briket.
  • Sebagai sumber pengetahuan dan penambah wawasan bagi siswa-siswi SMA Adhi Luhur mengenai pemanfaatan serbuk kayu menjadi Briket.
  • Sebagai bahan refrensi bagi siswa-siswi SMA Adhi Luhur apabila menggunakan tema yang sama di kemudian hari.
  • Untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian praktik Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ujian Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas.

4.Manfaat
  • Dengan menggunakan briket gergaji sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan.
  • Briket bisa menjadi pengganti arang aktif / arang kayu sehingga mengurangi proses pembabatan hutan, khususnya di pedalaman Paniai.
  • Selain penggunaan briket serbuk gergaji, kita dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).
  • Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket ini dikelolah dengan baik, selanjutnya briket arang dibakar bahkan dijual.


BAB II. LANDASAN TEORI

A. Briket
1. Definisi Briket

Briket merupakan bahan bakar padat yang menjadi bahan bakar alternatif kayu            bakar atau bahan bakar minyak lainnya. Definisi briket itu sendiri adalah suatu bahan yang berupa serbuk atau potongan-potongan kayu kecil yang dipadatkan dengan menggunakan mesin press denagan dicampur bahan perekat sehingga menjadi bentuk yang solid. Briket biomasa adalah energi alternative yang ramah lingkungan. Bahan baku dari serbuk briket ini menggunakan limbah – lmbah sisa produksi, baik itu rumah tangga, perkebunan maupun sampah dari proses alam, seperti daun – daun yang gugur.Bahan bakar berbentuk briket pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup di Nepal.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) dikatakan bahwa briket adalah bata; gumpalan (sebesar kepalan tangan) dari barang lunak yang dikeraskan melalui pembakaran, contoh: briket arang, dll.

Pada tahun 1990, berdiri pabrik briket arang tanpa perekat di Jawa barat dan Jawa Timur yang menggunakan serbuk gergaji kayu sebagai bahan baku utamanya. Proses pembuatan briket arangnya berbeda dengan cara pembuatan briket dari bahan organik lainnya. Bahan baku serbuk gergaji kayu dikeringkan selanjutnya dibuat briket.

Apabila briket arang dari serbuk gergajian ini dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif, baik sebagai pengganti minyak tanah maupun kayu bakar maka akan dapat diselamatkan CO2 sebanyak 3,5 juta ton untuk Indonesia, sedangkan untuk dunia CO2 karena kebutuhan kayu bakar dan arang untuk tahun 2000 diperkirakan sebanyak 1,70  x 109 m3 (moreira (1997) maka jumlah CO2 yang dapat dicegah pelepasannya sebanyak 6,07 x 109 ton CO2 / tahun.


2. BentukBriket
Terdapat berbagai bentuk tergantung dari mesin cetak atau alat cetak. Bentuk-bentuknya antara lain sebagai berikut:
        -Silindrik (berbentuk silinder)
        -Kubus
        -Balok
        -dll.

3.Jenis -Jenis Briket
Secara garis besar, jenis briket tergolong ke dalam dua kelompok besar yaitu briket batu bara dan briket biomasa.Berdasarkan bahan bakunya, briket biomasa terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya:
-          Briket tempurung kelapa,
-          Briket cangkang sawit,
-          Briket serbuk kayu/gergaji,
-          Briket ranting dan daun kering,
-          dll.


3.Dampak Negatif
Dampak-dampak negative yang sering terjadi dak\lam pembuatan briket serta pembakarannya antara lain:
        -  Susah dapat gergaji besi
        - Mampu memproduksi banyak asap,mengakibatkan pencemaran udara (polusi udara)
        - 
        - 


B.Serbuk Gergaji Kayu
1.pengertian serbuk gergaji kayu

Serbuk gergaji kayu adalah suatu bahan baku kayu yang diolah dan diiris dengan menggunakan alat (gergaji kayu) menjadi ampas-ampas kecil.
Limbah serbuk gergaji memiliki potensi yang cukup besar yang dapat digunakan sebagai bahan baku briket arang. Serbuk gergaji kayu yang selama ini menjadi limbah bagi perusahan dapat dijadikan menjadi sebuah peluang usaha dan peluang bisnis. Dengan bertambah tingginya harga minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak maka serbuk kayu dapat dijadikan penggantinya dengan harga yang lebih murah.

Pada pengolahan kayu di industri perkayuan terutama industri kayu lapis dan kayu gergajian selain produk kayu lapis dan kayu gergajian diperoleh pula limbah kayu berupa potonghan kayu bulat (log). Namun sayangnya limbah dalam bentuk serbuk gergaji belum dimanfaatkan secara optimal, terutama hanya untuk bahan bakar boiler (atau dibakar tanpa pemanfaatan yang berarti menimbulkan masalah terhadap lingkungan (Febrianto et al. 1999).

Serbuk gergaji mengandung komponen-komponen kimia seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif.

 
                                                                                                                                   
BAB III. METODE PENELITIAN  

1.Alat dan bahan

Alat dan bahan yang kami pakai dalam memanfaatan briket dari serbuk gergaji kayu sebagai berikut:
a.Alat
  • Kaleng Sprite (Pencetak)
  • Kayu (Penekan)
  • Sendok Makan (Penakar tepung kanji)
  • Sandal Bekas (Alas pencetak)
  • Loyang (Tempat mengaduk serbuk kayu+Lem kanji)
  • Pisau Gergaji

b.Bahan
  • Serbuk Kayu
  • Tepung Kanji
  • Air

2.Pembuatan Briket

Terdapat beberapa langkah dalam pembuatan briket antara lain sebagai berikut:

1.  Tahap Pemrosesan
a)   Kaleng dipotong dengan pisau pada kedua ujungnya kemudian buat lubang - lubang kecil pada sisi kaleng.
b)   Sandal bekas dipotong sebesar diameter kaleng (berjumlah dua). Sepotong sandal dilubangi sebanyak lima lubang, sedangkan sepotong lainnya tidak.

2.  Tahap Pencampuran
a)      Ambil serbuk gergaji kayu sebanyak empat genggam tangan.Masukkan ke dalam loyang.
b)       Ambil lem kanji sebanyak empat sendok makan. Masukkan ke dalam loyang.
c)      Ukur air setinggi 1,5 cm (ukuran botol aqua…ml). Tuangkan ke dalam loyang..
d)     Campur, aduk sampai terlihat merata semua.


3.Tahap Percetakan
a)  Campuran bahan tersebut dimasukkan ke dalam kaleng sampai setinggi kaleng. Tutup dengan sepotong sandal yang tidak berlubang.
b)      Masukkan kayu atau botol sebesar diameter kaleng ke dalam lubang kaleng.Peras sampai airnya cukup kering.
c)      Keluarkan campuran bahan yang telah dipadatkan.
Bahan-bahan yang telah dicampurkan kemudian dipadatkan ini dinamakan Briket.

     4.Tahap Pengeringan
Briket yang masih basah itu kemudian dikeringkan dengan cara jemur selama kurang lebih dua hari. Jika tidak ada panas briket yang masih basah cukup didiamkan selama empat hari. Setelah kering briket pun siap digunakan.

3.Pembahasan

Dalam pembakaran briket serbuk gergaji kayu, saya menggunakan dua jenis serbuk kayu yaitu: “Serbuk gergaji kayu besi dan serbuk gergaji kayu putih”. Dari hasil penelitian yang saya telah lakukan ini, saya membahas bagaimana cara membakar suatu bahan alternatif pengganti kayu bakar atau bahan bakar minyak lainnya. Saya juga mencantumkan persamaan dan perbedaan dari kedua jenis  bahan bakar selama proses pembakaran.

Perbandingan antara kedua jenis serbuk gergaji kayu memiliki persamaan dan perbedaan.

1. Persamaan
         - Serbuk gergaji kayu besi dengan serbuk gergaji kayu putih sama-sama menyala

2. Perbedaan
§  Serbuk gergaji kayu besi
-          Ketika serbuk gergaji kayu besi dinyalakan, api tidak akan menyala melainkan akan membarah kemudian lama-kelamaan akan menyala.
-          Meskipun nyala api serbuk gergaji kayu besi habis, barah api tetap ada sampai briket tersebut dibakar habis (sampai jadi abu).
-          Selama pembakaran briket tersebut, briket ini sangat panas sehingga bisa memasak atau membakar sesuatu (berupa makanan,dll.) dengan baik.

§  Serbuk gergaji kayu putih
-          Ketika serbuk gergaji kayu putih dinyalakan, api akan cepat menyala. Nyala tersebut tidak tahan lama, hanya sekejap waktu saja. Demikian juga barah api.
-          Setiap kali barah api briket ditiup, maka padatan briket tersebut akan cepat hancur dan tidak terlalu panas, sehingga  apa yang mau dimasak atau dibakar membutuhkan waktu yang lama.

Ada beberapa penyebab kekurangan dan hancurnya suatu bahan yang telah dipadatkan (padatan briket serbuk gergaji kayu putih) selama tahap pemrosesan, tahap pengeringan, sampai pada pembakaran briket adalah sebagai berikut:
o   Serbuk gergaji kayu putih lebih memakan lem kanji yang lebih banyak dibandingkan serbuk gergaji kayu besi
o   Saat pengeringan, serbuk gergaji kayu putih mudah (akan) hancur walaupun dicampur dengan lem kanji, karena jenis serbuk gergaji kayu yang memang kasar dan apabila briket tersebut kena matahari, maka panas matahari itu masuk ke dalam rongga-rongga kecil sehingga rongga-rongga kecil itu diisi oleh energi kalor sehingga briket tidak bisa tertahan dan mengakibatkan kehancuran briket.
o   Saat pembakaran, ketika nyala api itu sudah habis (padam) kemudian kita meniup barah api maka bulatan briket tersebut akan hancur cepat. 


BAB IV. PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran
  Saya menyarankan kepada kita semua (para pembaca makalah ilmiah) dengan topik “Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu menjadi Briket” ini bahwa:
(1)   Perlu ditingkatkan pemanfaatan serbuk kayu yang berserakan di limbah industri  sebuk kayu maupun di mana saja.
(2) Sampai saat ini masyarakat Papua belum bahkan tidak mengetahui apa itu briket. Maka, perlu kami sarankan kepada seluruh masyarakat Papua agar setidak-tidaknya mengetahui tentang briket dan ingin mencoba memanfaatakan serbuk gergaji kayu menjadi briket. Dengan demikian, masyarakat akan kaya dalam arti menghemat pohon-pohon di hutan serta menghemat biaya pengeluaran untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM).



3. Daftar Pustaka



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar