Oleh: Agustian Tatogo
Air mengalir
dari sumber mata air
Bukan mata
airnya yang kabur
Melainkan situasi
maupun kondisi yang kabur.
Air yang jernih
akan tetap jernih
Ketika situasi
itu jernih
Air yang jernih
akan menjadi kabur
ketika situasi itu
kabur.
Jika pangkal
mata air itu jernih
Maka aliran
sungai sampai muara pun jernih
Jika pangkal
mata air itu kabur
Maka aliran sungai
sampai muara pun kabur.
Jika muara
sungai itu kabur, belum tentu pangkalnya kabur
Sehingga, suatu
saat kabur itu bisa menjadi jernih
Namun jika muara
sungai itu jernih
Maka dipastikan pangkainya jernih.
Itulah kehidupan
manusia
Manusia
diciptakan secitra dengan-Nya
Meskipun
terdapat dosa asalnya
Namun dosa itu tidak
seberapa dengan dosa yang dibuat setelah
dilahirkan.
Manusia tidak
luput dari kesalahan
Setiap manusia
terdapat sisi kelemahan
Setiap manusia
terdapat sisi kedosaan
Setiap manusia terdapat
sisi kekaburan.
Menjadi lebih
berharga jika saling memaafkan kesalahan
Menjadi lebih
berharga jika saling menghormati kelemahan
Menjadi lebih
berharga jika saling memaafkan kedosaan
Mejadi lebih berharga
jika saling menolong untuk menjadi jernih.
Setelah
kusadari,
Ku bukan kakak
yang baik bagi benih- benih
Ku bukan
pendamping yang baik bagi benih- benih
Ku bukan Pembina
yang baik bagi benih- benih
Ku bukan pembimbing
yang baik bagi benih- benih.
Setelah
kusadari,
Ku datang bukan
untuk menjernihkan aliran sungai yang kabur
Ku datang bukan
untuk menjernihkan benih- benih di aliran sungai.
Kedatanganku
membuat semuanya serba kacau,
Aliran sungai
menjadi kabur
Benih- benih pun kabur.
Permintaan
maafku kepada mata air yang mengalirkan sungai
Permintaan
maafku kepada sungai yang menjadi tangan kanan mata air
Permintaan maafku
kepada benih- benih
yang selalu meninmbah
air dari sungai itu.
Ku berterima
kasih atas semuanya.
----
----
mantap kk Agus :)
BalasHapusok adik.....terimaksih
Hapus