Minggu, 17 April 2016

Permainan Terselubung


Oleh: Agustian Tatogo

Kau indah kupandang
Kau hiasi rambutmu dengan rambut palsu
Kau hiasi wajahmu dengan makeup
Kau hiasi bibirmu dengan libstik tebal
Kau hiasi matamu dengan alis mata buatan
Kau oleskan tubuhmu dengan body lotion
Kau hiasi jari- jarimu dengan warna mencolok

Kau memakai kacamata gelap
Kau memakai baju putih bersih
Kau memakai sepatu pantofel
Kau memakai jam tangan digital

Kau menggunakan tas ransel
Kau bejalan memakai mobil mewah
Kau belanja memakai uang berwarna darah
Kau makan dan minum mewah
Kau berbicara dengan suara bijaksana
Kau seakan membela yang tertindas

Namun itu semua bohong
Kau manusia bertopeng
Permainanmu terselubung
Tampaknya seperti makam baru
Yang tampak luarnya menarik
Namun, ulat bergerigi dalam makam itu
Membuat hatiku terpukul.

Kau bermain sangat halus
Tidak secepat itu bertindak
Perlu berbulan- bulan bahkan bertahun- tahun
Menggenapi maksud terselubung itu.

Hebat,
Itulah kehebatanmu
Aku memberimu jempol
Kau mengajariku memahami sikapmu
Terima kasihku padamu untuk itu.
Kau membuka otakku untuk dapat memahamimu
Kau membuka mataku untuk dapat melihatmu
Kau membuka hidungku untuk menciummu
Kau membuka telingaku untuk mendengarmu
Kau membuka mulutku untuk dapat berbicara padamu.

Akhirnya, belakangan,
Kau membuatku tersingkir
Kau membuatku jatuh
Kau  membuatku terpukul
Kau membuatku hancur
Kau membuatku mati

Aku kehilangan rambut
Aku kehilangan mata
Aku kehilangan hidung
Aku kehilangan telinga
Aku kehilangan mulut
Aku kehilangan kepala
Aku kehilangan leher
Aku kehilangan tangan
Aku kehilangan kaki
Aku kehilangan seluruh anggota tubuh

Kau menjerat aku dan aku terperangkap
Kau mencabut akal budiku
Kau mencabut nyawaku
Kau menyingkirkan aku

Pembalasan,
Bukan aku dan bukan aku yang membalasmu
Aku tidak akan membalasmu
Aku tidak berani membalasmu
Aku tidak sanggup membalasmu
Karena besarnya pembalasan, aku tidak sanggup

Tunggu hari pembalasan
Tunggu kesempatan pembalasan
Dia yang akan membalasmu.
Dia akan menentukanmu.

Bukan berarti aku kalah
Bukan berarti aku lemah
Bukan berarti aku  mundur
Bukan berarti aku pasrah.

Kulakukan apa saja yang bisa aku lakukan
Demi generasi muda tanah air tercinta
Aku hanya ingin mereka harus tumbuh dan berkembang
Tuk bangun daerah.

----Salam Perjuangan----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar