Oleh: Agustian Tatogo
Kau
indah kupandang
Kau
hiasi rambutmu dengan rambut palsu
Kau
hiasi wajahmu dengan makeup
Kau
hiasi bibirmu dengan libstik tebal
Kau
hiasi matamu dengan alis mata buatan
Kau
oleskan tubuhmu dengan body lotion
Kau
hiasi jari- jarimu dengan warna mencolok
Kau
memakai kacamata gelap
Kau
memakai baju putih bersih
Kau
memakai sepatu pantofel
Kau
memakai jam tangan digital
Kau
menggunakan tas ransel
Kau
bejalan memakai mobil mewah
Kau
belanja memakai uang berwarna darah
Kau
makan dan minum mewah
Kau
berbicara dengan suara bijaksana
Kau
seakan membela yang tertindas
Namun
itu semua bohong
Kau
manusia bertopeng
Permainanmu
terselubung
Tampaknya
seperti makam baru
Yang
tampak luarnya menarik
Namun,
ulat bergerigi dalam makam itu
Membuat
hatiku terpukul.
Kau
bermain sangat halus
Tidak
secepat itu bertindak
Perlu
berbulan- bulan bahkan bertahun- tahun
Menggenapi
maksud terselubung itu.
Hebat,
Itulah
kehebatanmu
Aku
memberimu jempol
Kau
mengajariku memahami sikapmu
Terima
kasihku padamu untuk itu.
Kau
membuka otakku untuk dapat memahamimu
Kau
membuka mataku untuk dapat melihatmu
Kau
membuka hidungku untuk menciummu
Kau
membuka telingaku untuk mendengarmu
Kau
membuka mulutku untuk dapat berbicara padamu.
Akhirnya,
belakangan,
Kau
membuatku tersingkir
Kau
membuatku jatuh
Kau membuatku terpukul
Kau
membuatku hancur
Kau
membuatku mati
Aku
kehilangan rambut
Aku
kehilangan mata
Aku
kehilangan hidung
Aku
kehilangan telinga
Aku
kehilangan mulut
Aku
kehilangan kepala
Aku
kehilangan leher
Aku
kehilangan tangan
Aku
kehilangan kaki
Aku
kehilangan seluruh anggota tubuh
Kau
menjerat aku dan aku terperangkap
Kau
mencabut akal budiku
Kau
mencabut nyawaku
Kau
menyingkirkan aku
Pembalasan,
Bukan
aku dan bukan aku yang membalasmu
Aku
tidak akan membalasmu
Aku
tidak berani membalasmu
Aku
tidak sanggup membalasmu
Karena
besarnya pembalasan, aku tidak sanggup
Tunggu
hari pembalasan
Tunggu
kesempatan pembalasan
Dia
yang akan membalasmu.
Dia
akan menentukanmu.
Bukan
berarti aku kalah
Bukan
berarti aku lemah
Bukan
berarti aku mundur
Bukan
berarti aku pasrah.
Kulakukan
apa saja yang bisa aku lakukan
Demi
generasi muda tanah air tercinta
Aku
hanya ingin mereka harus tumbuh dan berkembang
Tuk
bangun daerah.
----Salam
Perjuangan----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar