Peserta Sidang Akademik Gabungan |
Pada hari Sabtu, 27 Februari 2016 pukul 19.00 WIT,
para siswa gabungan dari dua asrama yakni Asrama Putra Taruna Karsa dan Asrama
Putri St.Theresia Nabire melaksanakan sidang akademik gabungan. Sidang akademik
gabungan kali ini dilaksanakan di asrama putra. Mengawali sidang ini, dibuka
dengan doa oleh Amos Kudiai (siswa kelas XI IPS).
Tujuan dilaksanakannya sidang akademik gabungan ini
oleh ketua sidang yakni Adrianus Tae (siswa kelas XI IPS) bahwa sidang akademik
melatih siswa dapat tampil dan berdiri di depan umum, dilatih mengemukakan
pendapat serta dapat berekspresi dengan baik. Kegiatan sidang akademik ini
dinotulensikan oleh seorang notulen yakni Petrus Tebai (siswa kelas XI IPS).
Kegiatan sidang akademik pun berjalan dengan baik. Sidang
akademik kali ini para audiens tidak hanya dari para siswi asrama putri dan
siswa asrama putra saja, namun juga audiens dari luar yakni siswa di luar
asrama.
Dalam sidang akademik, ada tiga orang siswa yang
menampilkan hasil kesiapannya yakni penampil pertama Yonas Makai (siswa kelas
X) dengan bentuk tampilan puisi. Judul tampilannya adalah “Oh Astakarku”.
Penampil kedua yakni Damiana Degei (kelas X) dengan bentuk tampilan puisi.
Judul tampilannya adalah “Perjuangan Pelajar”. Penampil ketiga yakni Margareta
Tebai (kelas X) dengan bentuk tampilan cerita rakyat. Judul tampilannya adalah
“Tukang kayu dan bidadari”.
Dalam tampilannya, ketiga penampil telah menampilkan
dengan penuh wibawa, mereka terlihat percaya diri, meskipun masih banyak hal
yang perlu dipelajari. Mereka dapat menampilkan dengan baik sebab sebelumnya
mereka telah mempersiapkan dengan baik. Para penampil juga berusaha dapat
menjawab semua pertanyaan dari para audiens yang menanyakan berbagai pertanyaan
terkait tampilan tersebut. Pertanyaan- pertanyaan dari para audiens di
antaranya adalah alasan bentuk tampilan, tujuan dari tampilan, nilai- nilai
kemanusiaan serta nilai kebudayaan yang terdapat dalam tampilan tersebut.
Selanjutnya diberikan kesempatan kepada Agustian
Tatogo, S.Pd., selaku moderator dalam sidang akademik gabungan. Pak Agus
memberikan pujian kepada semuanya dalam sidang akademik tersebut yakni para
penampil, para penanggap, para penanya, ketua sidang noulen serta para audiens.
Mengapa? Kegiatan sidang akademik
berjalan dengan baik dan lancar. Berbeda dari sidang akademik sebelumnya
yang dapat memakan waktu hingga tiga jam. Namun, sidang akademik kali ini hanya
satu jam saja. Dalam satu jam ini, para siswa dapat mengambil makna dari sidang
akademik ini.
Anak- anak kita di Papua memang perlu belajar
banyak, tidak hanya mata pelajaran di sekolah saja, tetapi pengembangan diri di
luar sekolah. Kegiatan- kegiatan di luar sekolah seperti sidang akademik baik
di asrama ataupun di luar asrama. Belajar untuk mengembangkan potensi- potensi
yang ada pada diri anak. Belajar berbahasa secara lisan maupun tulisan. Belajar
berdiri dan belajar berbicara di depan umum.
Sidang akademik ditutup dengan doa penutup oleh
Helmina Gobai. Dengan demikian, sidang akademik gabungan antara Asrama Putra
Taruna Karsa dan Asrama Putri St.Theresia berakhir tepat pada pukul 20.00 WIT.
Oleh: Petrus
Tebai (siswa kelas XI IPS) diedit oleh Agustian Tatogo