Fabby Pigome saat natal 2014 di Asrama Deiyai Yogyakarta |
Lalu aku pun pergi lanjut sekolah menengah pertama di ibu kotanya yaitu Waghete. Di sana kehidupan saya mulai berubah lagi, seperti yang dulu ketika bersama dengan orang tua ku. Di sana aku mulai mengalami sedih, lapar, susah dan rindu karena jarak jauh. Tapi saya sangat senang juga karena kasih Allah yang tidak batas pada waktunya hingga, ketika natalan aku pun bisa berkumpul kembali dengan orang tua di kampung bagian ufuk barat.
Saya pun melanjutkan studi yang jenjang berikutnya yaitu sekolah menengah atas di kota Nabire. Saat itu saya pun belum mengetahui tentang wajah kota Nabire. Namun dengan kasih Allah-Nya hingga saya bisa bertemu dengan teman-teman baru di sebuah asrama, yang sering di sebut Asrama Taruna Karsa. Di situ saya mulai berfikir dewasa sesuai pertumbuhan usia dan pendidikan.
Bukan cuma berfikir dewasa, tapi ketika natal, saya pun ikut pastisipasi di gereja, yaitu menjadi tim koor, jaga parkiran dan keamanan untuk anak-anak. Dan sangat gembira lagi, ketika kami natal sekolah. Dalamnya berbagai perlombahan yang kami tandingkan yaitu pertandingan fodsal, lombah makan kerupuk dan baca alkitab dll. Walaupun tidak bekumpul kembali bersama dengan orang tuanya. Tapi saya meluangkan wajah natalan kemeriahannya dengan teman-teman ku untuk memuji raja damai yaitu Yesus Kristus.
Lalu saya pun lepas landas dari tanah emas yang ku cintai, yaitu tanah Papua yang telah diberikan oleh Allah, ke tanah jawa. Saya merasa bahwa, sudah berpisah dengan orang tua dan teman-teman berkriting. Namun di sini lebih meriah lagi karena beberapa paguyuban yang mengatutukan, oleh satu organisasi besar yaitu IPMANAPANDODE. “Hingga beberapa natalan-natalan yang lalu sudah meriah”. Kata Agus Tatogo. Jadi saya harap nanti natalan tanggal 25 ini pun pasti akan lebih meriahkan lagi seperti yang dulu. Karena kasih Allah telah nyata dari dalam hidup kami. Waupun silih berganti.
Merry Chistmass...!!!
Oleh: Fabby Pigome
(Penulis Pemula)